Peran
Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Masalah Kesulitan Pemilihan Karir Siswa
di Sekolah
A. Pengertian Bimbingan dan
Konseling
Banyak
orang yang mengatakan bahwa bimbingan dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan
saja dan dimana saja. Pendapat tersebut dapat dikatakan benar jika ditinjau
dari segi bahasa secara umum yaitu memberikan bantuan, namun memberikan bantuan
bukanlah berarti bimbingan. Seperti salah satu contohnya adalah seorang guru
membantu kesulitan anak dalam menjawab salah satu soal yang sedang dikerjakan
siswa. Perlakuan guru tersebut dikatakan memberikan bantuan tetapi bukan
merupakan bimbingan. Untuk lebih jelasnya dibawah ini beberapa pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli:
Menurut Slameto bahwa bimbingan
adalah: “Proses memberikan bantuan kepada siswa agar ia sebagai pribadi
memiliki pemahaman yang benar akan diri pribadinya dan akan dunia disekitarnya,
mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal dalam perkembangannya
dan dapat menolong dirinya sendiri menghadapi serta memecahkan
masalah
-masalahnya, semuanya demi tercapainya penyesuaian yang sehat dan demi
kemajuan dan kesejahteraan mentalnya”
Sedangkan Konseling diartikan:
“Proses interaksi antara konselor
dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung
(melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat
mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.
B. Fungsi Bimbingan dan Konseling di
Sekolah
Bimbingan dan konseling menempati
bidang pelayanan siswa dalam keseluruhan, proses dan kegiatan pendidikan. Pemberian
Layanan bimbingan dan konseling kepada siswa agar masing-masing siswa dapat
berkembang menjadi pribadi yang mandiri secara optimal. Berikut ini dijekaslan
maisng-masing fungsi layanan tersebut:
1. Fungsi Pencegahan
Bimbingan dan konseling dapat berfungsi
sebagai pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya
masalah. Dalam hal ini layanan yang diberikan berupa bantuan yang bagi para
siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat
perkembangannya. Hal tersebut dapat ditempuh melalui program bimbingan yang
sistematis sehingga hal-hal yang dapat menghambat seperti; kesulitan belajar,
kekurangan informasi, masalah sosial, pemilihan karir dan lain sebagainya dapat
dihindari oleh siswa.
2. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian dalam layanan
bimbingan dan konseling berfungsi membantu terciptanya penyesuaian antara siswa
dan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kesesuaian antara pribadi siswa dan
sekolah sebagai penyesuaian lingkungan
3. Fungsi Perbaikan
Meskipun fungsi pencegahan dan
penyesuaian telah dilaksanakan, namun siswa yang bersangkutan masih mungkin
mengalami masalah-masalah tertentu . Disinilah fungsi perbaikan dari layanan
bimbingan dan konseling diperlukan. Bantuan yang diberikan tergantung pada
masalah yang dihadapi, baik dalam jenisnya, sifatnya, maupun bentuknya.
Pendekaan yang dilakukan dapat berbentuk layanan individual ataupun kelompok
4. Fungsi pengembangan
Bimbingan dan konseling dapat
berfungsi pengembangan artinya, layanan yang diberikan dapat membantu para
siswa dalam mengemangkan keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan
mantap. Dalam fungsi ini hal-hal yang sudah dipandang bersifat positif dijaga
agar tetap baik dan dimantapkan. Dengan demikian dapat diharapkan siswa dapat berkembang
secara optimal.
C. Sasaran Bimbingan dan konseling
Pada dasarnya sasaran layanan
bimbingan dan konseling di sekolah ialah pribadi siswa secara perseorangan .
Ini tidaklah berarti bahwa pelayanan bimbingan dan konseling bersifat
individualistis yang mengutamakan kepentingan individu diatas segala-galanya,
akan tetapi bimbingan dan konseling memiliki sasaran mengembangkan apa yang
terdapat dalam diri tiap-tiap individu secara optimal agar masing–masing
individu dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya,
dan masyarakat umum.
Lebih khusus lagi, sasaran pembinaan
pribadi siswa melalui layanan bimbingan dan konseling meliputi tahap-tahap
pengembangan kemampuan-kemampuan:
1. Pengungkapan, pengenalan dan penerimaan diri
1. Pengungkapan, pengenalan dan penerimaan diri
Sering kali kemampuan pengungkapan
diri tidak serta merta timbul pada diri seseorang, melainkan memerlukan bantuan
orang lain, seseorang harus tahu batas-batas kemampuannya sendiri, bakat dan
minat dan lain sebagainya. Hasil pengungkapan diri yang objektif merupakan dasar
yang sehat untuk mengenal diri sendiri dan menerima kemampuan yang dimilikinya
sendiri pula.
2. Pengenalan lingkungan
Manusia secara kodrati tidaklah
mampu menjalankan hidup dengan sendirian melainkan membutuhkan interaksi dengan
orang lain, dalam hal ini adalah lingkungan. Individu yang berada dalam lingkup
lingkungan menerima keadaan lingkungan dengan apa adanya, tapi bukan juga harus
menerima dan tunduk saja, melainkan mampu bersifat positif terhadap lingkungan
itu
3. Pengambilan Keputusan
Setelah adanya pemahaman diri baik
kemampuan yang dimiliki maupun tetang kelemahan yang ada dalam diri individu
yang terpenting dalam menentukan keberhasilan layanan bimbingan dan konseling
adalah kemampuan individu dalam mengambil keputusan
4.. Perwujudan Diri
Tujuan akhir dari bimbingan adalah
perwujudan diri sendiri sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki individu
yang dilakukan tanpa adanya paksaan dari pihak laindan sejalan dengan
norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku didalam masyarakat.
D. Jenis-jenis bimbingan di Sekolah
Ada 7 (tujuh) jenis layanan yang
dapat dilakukan oleh setiap guru pembimbing untuk setiap satuan pendidikan atau
sekolah. Jenis layanan yang mana yang akan digunakan oleh guru pembimbing dalam
bidang-bidang (pribadi, sosial, belajar dan karir) tergantung kepada :
a. Keperluan atau kebutuhan di
sekolah
b. Program layanan yang sudah disusun di sekolah
Setiap jenis layanan yang disebutkan memerlukan waktu 2 jam untuk satu kali kegiatan layanan bimbingan. Jenis layanan tersebut antara lain:
b. Program layanan yang sudah disusun di sekolah
Setiap jenis layanan yang disebutkan memerlukan waktu 2 jam untuk satu kali kegiatan layanan bimbingan. Jenis layanan tersebut antara lain:
1. Layanan Orientasi yaitu
layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dan pihak lain yang dapat memberikan
pengaruh besar terhadap siswa (terutama orang tua siswa) memahami lingkungan
sekolah yang baru dimasukinya.
2. Layanan Informasi
yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dan pihak lain yang dapat
memberikan pengaruh besar kepada siswa (orang tua) menerima dan memahami
informasi pendidikan
3. Layanan penempatan
dan penyuluhan yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh
penempatan dan penyaluran secara tepat, misalnya; penempatan dan penyaluran di
dalam kelas; kelompok belajar; jurusan atau program khusus.
4. Layanan bimbingan
dan pembelajaran yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa
mengembangkan siswa berkenaan dengan sikap kebiasaan belajar yang baik dan
cocok.
5. Layanan konseling
perorangan yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dapat
mendapatkan layanan langsung tatap muka dengan pembimbing dalam rangka
pembahasan dan pemecahan masalah
6. Layanan bimbingan
kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah siswa secara
bersama-sama memperoleh berbagai bahan informasi
7. Layanan konseling
kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh
kesempatan untuk membahas dan pemecahan maslaah melalui dinamika kelompok yang
berbeda
E. Bimbingan Karir bagi siswa
Menurut Ruslan Abdul gani bimbingan
karir adalah “uatu proses bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu
(siswa atau remaja) agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya dan
dapat mengenal dunia kerja merencanakan masa depannya, dengan bentuk kehidupan
yang diharapkan yang menentukan pilihannya dan mengambil suatu keputusan”
Layanan bimbingan karir merupakan
layanan yang diberikan pembimbing kepada klien dalam memecahkan masalah karir
yang dihadapi klien. Dibawah ini akan diuaraikan beberapa pendapat tentang
bimbingan karir yaitu sebagai berikut:
1. Bimbingan karir merupakan
salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan
masalah karir ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian sebaik-baiknya dengan
masa depannya.
2. Bimbingan karir merupakan
proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri
pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar, mempertemukan gambaran
tentang diri tersebut dengan dunia kerja itu. Dan pada akhirnya dapat :
a. Memilih bidang
pekerjaan
b. Menyiapkan diri untuk
bidang pekerjaan
c. Membina karir dalam
bidang tersebut
d. Bimbingan karir
adalah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa agar siswa:
- Mengenal
dirinya sendiri
- Mengenal dunia
kerja
- Dapat
memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaan dan
- Dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkan
- Dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkan
disamping pekerjaan untuk mencari
nafkah
3. Bimbingan karir
membantu siswa dalam mengambil keputusan mengenai karir atau pekerjaan utama
yang mempengaruhi hidupnya dimasa mendatang
Dari keempat pendapat tersebut
diatas mengenai bimbingan karir ini terdapat perbedaan-perbedaan dalam
penyampaiannya, namun terdapat persamaan-persamaan mengenai :
- Bantuan, layanan, dan cara pendekatan
- Individu, seseorang, siswa dan remaja
- Masalah karir, penyesuaian diri, persiapan pemahaman diri, dan pengenalan dunia kerja, perencanaan masa depan, bentuk kehidupan yang diharapkan, serta pemilihan keputusan yang diambil oleh individu yang bersangkutan.
F. Pentingnya Pemilihan
Karir bagi siswa
Karir bagi siswa bukan hal yang
mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang
miliki namun haruslah ditentukan. Untuk membentukan hal demikian harus
didasarkan pada keputusan siswa itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman
tentang kemampuan dan minat serta pengenalan karir yang ada di masyarakat.
Keberhasilan siswa dalam pemilihan
karir yang tepat tidaklah semudah seperti apa yang dibayangkan, agar siswa
mempunyai pilihan yang tepat terhadap suatu pilihan karir atau pekerjaan,
menurut Hoppock yang dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi mengemukakan pokok-pokok
pikirannya yang terdiri dari sepuluh butir yang kemudian dijadikan tulang
punggung dari teorinya. 10 butir tersebut antara lain:
- Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan atau untuk memenuhi kebutuhan
- Pekerjaan, jabatan atau karir yang dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan atau karir itu paling tidak memenuhi kebutuhannya
- Pekerjaan, jabatan atau karir tertentu dipilih seseorang apabila untuk pertama kali dia menyadari bahwa jabatan itu dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhannya
- Kebutuhannya yang timbul, mungkin bisa diterima secara intelektual yang diarahkan untuk tujuan tetentu
- Pemilihan jabatan/karir akan menjadi lebih baik apabila seseorang mampu memperkirakan bagaimana sebaiknya jabatan yang akan datang itu akan memenuhi kebutuhannya
- Informasi mengenai jabatan/karir akan membantu dalam pemilihan jabatan/karir yang diinginkan
- Informasi mengenai jabatan/ karir akan membantu dalam memilih jabatan/ karir karena informasi tersebut membantunya dalam menentukan apakah pekerjaan itu dapat memenuhi kebutuhannya
- Kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai tidaknya pemenuhan kebutuhan seseorang
- Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang memenuhi kebutuhan sekarang/ masa yang akan dating
10. Pemilihan pekerjaan selalu dapat
berubah apabila seseorang yakin bahwa perubahan tersebut lebih baik untuk
pemenuhan kebutuhannya.
Dari dasar teori tersebut tidaklah
mungkin siswa dapat menentukan karir tanpa bantuan dan bimbingan dari konselor,
karena disadari atau tidak untuk dapat memahami kemampuan diri siswa tidaklah
mungkin muncul dengan sendirinya, akan tetapi diperlukan bimbingan dan arahan
dari konselor.
D. Faktor Yang mempengaruhi
Pemilihan Karir
Kesulitan yang dialami siswa dalam
memilih dan menentukan karir tidaklah dapat dipungkiri, banyak siswa yang
kurang memahami bahwa karir merupakan jalan hidup dalam usaha mengapai
kehidupan yang baik dimasa mendatang.
Faktor yang menyebabkan siswa
kesulitan dalam pemilihan karir antara lain:
1. Faktor yang ada dalam diri siswa
1. Faktor yang ada dalam diri siswa
Diantaranya adalah: tingkat
intelegensi, sikap mental,Jenis kelamin, agamam dan minat terhadap suatu karir
2. Faktor di luar siswa
Diantaranya; tingkat ekonomi
keluarga, minat orang tua dan kondisi sosial masyarakat
Dari kedua faktor tersebut diatas
merupakan faktor yang mendasar, namun masih banyak lagi faktor yang menyertai
kesulitan siswa dalam memilih karir, salah satu faktornya adalah faktor
kebutuhan, seperti apa yang disampaikan oleh A.H. Maslow yang dikutip oleh
Moh. Surya menyatakan bahwa kebutuhan manusia terdapat lima macam yaitu:
- Kebutuhan jasmani yaitu kebutuhan yang erat kaitannya dengan kebutuhan jasmani
- Kebutuhan rasa aman yaitu memperoleh rasa aman, bebas dari rasa takut, ketegangan, kelaparan dan kehilangan
- Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan untuk memiliki dan butuh bantuan dari orang lain misalnya, bergaul, berorganisasi, berkelompok dan saling mengenal
- Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yaitu untuk mempertahankan harga dirinya dan kebutuhan untuk dihargai, misalnya memperoleh Penghormatan
- Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu: untuk menampakkan dirinya sebagai seorang pribadi yang khas (berbeda dari orang lain)
E. Upaya Mengatasi Masalah Pemilihan
Karir Siswa
Keberhasilan siswa dalam menentukan
dan memilih karir amatlah ditentukan dari kemampuan guru pembimbing memberikan
gambaran dan memberikan keyakinan kepada siswa tentang kemampuan dan potensi
yang dimiliki serta mampu mengarahkan siswa menuju karir yang sesuai dengan
kemampuannya tersebut.
Dalam memberikan keyakinan dan
munculnya kepercayaan siswa terhadap guru pembimbing setidaknya guru harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Perlakuan terhadap siswa sebagai individu yang memiliki potensi untuk berkembang dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri
- Sikap positif dan wajar
- Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan
- Pemahaman siswa secara empatik
- Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu
- Penampilan diri secara asli dihadapan siswa
- Kekongkritan dalam menyatakan diri
- Penerimaan siswa secara apa adanya
- Perlakuan siswa secara premisive.Kepekaan terhadap parasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa menyadari dari perasaan itu
10. Penyesuaian diri terhadap
keadaan khusus
Kesadaran bahwa tujuan pengajaran
bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran saja, melainkan
menyangkut pengembangan siswa menjadi individu yang lebih dewasa. Jika hal
tersebut sudah dilaksanakan oleh guru pembimbing maka tidak akan kesulitan bagi
guru pembimbing untuk mengarahkan siswa ketempat yang sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki siswa tersebut.
F. Kesimpulan
- Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan sesuai dengan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan pilihannya sendiri dan menanggung segala bentuk resiko yang akan dihadapi kelak.
- Guru bimbingan dan konseling diharapkan memberikan arahan dan informasi tentang karir yang akan diambil oleh siswa. Guru bimbingan dan konseling membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya
- Pemberian layanan bimbingan dan konseling karir di sekolah yang efektif dan memiliki kontinuitas akan bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh berbagai macam informasi karir, jabatan, pemahaman, diri, pengambilan keputusan sendiri, dan memecahkan masalah itu sendiri.
- Kemampuan siswa terhadap pemahaman kemampuan dan potensi diri tersebut merupakan indikasi keberhasilan layanan bimbingan dan konseling karir. Efektif tidaknya layanan bimbingan dan konseling karir yang dilaksanankan di sekolah tergantung pada kemampuan siswa untuk mengambil keputusan tentang karir dan menanggung segala bentuk resiko yang akan dihadapinya kelak
G. Saran
- Disarankan kepada guru bimingan dan konseling dalam membantu siswa menentukan karir dilakukan secara berkesinambungan dan adanya ketuntasan, sehingga siswa yang mendapat bimbingan dapat memahami dengan pasti kemampuan yang dimilikinya
- Guru bimbingan dan konseling mengambil langkah preventif kepada siswa yang memiliki masalah dalam pemilihan karir
- Menyediakan waktu yang seluas-luasnya kepada siswa baik yang memiliki maslaah ataupun yang tidak memiliki masalah
DAFTAR PUSTAKA
Bimo Walgito,Bimbingan dan
Pentuluhan Di sekolah,1983, Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta
Dewa Ketut Sukardi, 1984, Bimbingan
karir di sekolah, Ghalia Indonesia, Jakarta
…………….., 1997,Pengantar Teori
Konseling, Ghalia Indonesia, Jakarta
Djumhur I dan Moh. Surya, 1975,
Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, , CV. Ilmu, Bandung
Moh. Surya,Pengantar Psikologi
Pendidikan,1979,BP FIP IKIP, Bandung
Moh. Surya dan Rochman Natawidjaja,
1993, Pengantar bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta Universitas Terbuka
Prayitno H. Dan Eman Amti,1999,
Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,Rineka Cipta, Jakarta
Rochmat Natawijaya, 1997,Penyuluhan
di Sekolah, Firma Hasmer, Jakarta
Ruslan Abdul Gani, 1995, Bimbingan
dan konseling, Pamator Pressindo, Jakarta
Slameto, 2010, Materi Kuliah
Bimbingan Konseling, Fak Pasca Sarjana, UKSW, Salatiga
0 komentar:
Posting Komentar